Jumat, 02 November 2007

internet2


Dampak Internet



ZAMAN kini semakin canggih ini. Demikian pula untuk kemajuan teknologinya. Salah satunya adalah internet, yang kini bukan barang baru lagi. Tapi sudah jadi kebutuhan dan makanan sehari-hari, khususnya bagi para penggunanya. Banyak hal yang bisa kita lakukan bila nge-net. Gak cuma maen game doank. Tapi kita juga bisa browsing atau download. Internet adalah gerbang dunia, jelas banget, sebelum melangkah ke dunia bagian mana aja yang kita pengen. So kita buru aja dulu infonya. dunia saat ini.
But, yang namanya teknologi canggih itu pastilah ada dampaknya. Baik positif maupun negatif. Begitu juga dengan internet. Pastilah ada plus minusnya juga. Mereka yang manfaatin teknologi dengan efektif pastilah bisa nikmati plus-nya internet.


KEMAJUAN teknologi itu pada dasarnya muncul untuk memenuhi segala ambisi dan kabutuhan manusia. Tentunya untuk hal yang positif aja, termasuk internet. Namun sayangnya tetap saja ada dampaknya. Beberapa yang awalnya hanya sekedar memanfaatkan tuh teknologi, eh malah jadi kebawa arus dan ngedapet negatifnya keberadaan tuh teknologi. Siapaun jelas gak mau buruknya teknologi, yah tapi semuanya kembali pada kita juga gak sech.. pintar-pintar bawa’ dirilah..


Mengenai dampak internet sebagai alat explorasi diri, para Psikolog memandang hal tersebut tergantung dari pribadi si penggunanya. Tentu internet akan bermanfaat jika mampu meningkatkan kehidupan seseorang, dan sebaliknya menjadi penyakit jika membuat kacau kehidupan orang tersebut. Pengaruh buruk akan terjadi jika internet digunakan sebagai sarana untuk mengisolasi diri. Banyak orang tidak sadar bahwa lama-kelamaan ia menutup diri terhadap komunikasi sosial entah karena keasikan ngebrowse atau karena internet dipakai sebagai pelarian dari masalah-masalah yang berhubungan dengan kepribadiannya. Hal itu dapat terjadi karena ada individu yang menampilkan kepribadian yang berbeda pada saat online dengan offline.
Motivasi dibalik itu tentu berbeda antara satu orang dengan yang lain. Permasalahan akan rumit jika alasannya adalah karena individu tersebut tidak puas/suka terhadap dirinya sendiri (mungkin karena rasa minder, malu, atau merasa tidak pantas), lantas menciptakan dan menampilkan kepribadian yang lain sekali dari dirinya yang asli. Seringkali ia lebih suka pada kepribadian hasil rekayasa yang baru karena tampak ideal baginya. Padahal, menurut para Psikolog, hal ini tidak benar dan tidak sehat. Mengapa demikian?

Michelle Weil, seorang Psikolog dan pengarang buku terkenal, memberikan contoh konkrit tentang seorang gadis yang dijauhi oleh teman-temannya lalu kemudian menghabiskan waktu untuk mojok berchatting ria dengan menampilkan karakter yang sangat kontradiktif dengan karakter aslinya. Akibatnya, lama kelamaan ia semakin jauh dengan kenyataaan sosial yang ada, bahkan tidak bisa menerima diri apa adanya. Menurut pakar psikoanalisa terkenal seperti Erich Fromm, kondisi demikian dinamakan neurosis. Kondisi neurosis yang berkepanjangan akan mengakibatkan gangguan jiwa yang serius. Michelle lebih lanjut menambahkan, bahaya latennya adalah terbentuknya kepribadian online yang berbeda dengan yang asli.
Tentu saja ada pengaruh positif dari penggunaan (bukan kecanduan) internet terhadap kepribadian seseorang. Reid Steere, seorang Sosiolog dari Los Angeles mengatakan, jika seseorang menggunakan internet sebagai media eksplorasi diri dengan kesadaran penuh, ia akan mengalami pertumbuhan sebagai hasil dari refleksi dirinya secara utuh melalui internet.

Tidak ada komentar: